Wirausaha Membangun SDM Papua

10 October 2016

Semangat para remaja ini menggebu-gebu. Wajah cerianya tak bisa disembunyikan dari raut mukanya. Mereka adalah para mahasiswa Papuan Bridge Program (PBP) angkatan ke 15 Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) yang pada sore itu Senin, (19/9) tengah bersiap-siap memanen kebun hasil tanamannya di LIP, Kuala Kencana.

PBP adalah sebuah program pelatihan bagi Sarjana Fresh graduate Papua dari berbagai jurusan untuk menerima bantuan dalam transisi dari lingkungan pendidikan ke lingkungan kerja profesional. Program ini memberikan pelatihan dasar dalam kepemimpinan, keterampilan komputer, berbicara di depan umum dan wawancara untuk mempersiapkan diri mereka sebagai profesional independen. Dengan demikian mereka mampu untuk lebih bisa bersaing dalam dunia kerja.

Sugiarso, salah seorang instruktur pelatihan menjelaskan bahwa pada angkatan ke 15 ini, pilot project pelatihannya adalah wirausaha perkebunan tanaman sayuran, dimana PBP PTFI bekerjasama dengan Dept. Environmental membimbing dan melatih membangun sebuah usaha perkebunan. Hal ini dirasa penting mengingat para lulusan PBP ini tidak harus menjadi karyawan PTFI, karena memang bukan ikatan dinas, karyawan perusahaan lain atau PNS, semuanya bergantung pada peluang dan kapasitas yang tersedia. Mereka diberikan bekal agar setelah lulus tidak menganggur, entah nantinya bekerja sebagai karyawan atau berdagang atau berkebun.

“Wirausaha perkebunan tanaman sayuran ini dirasa tepat mengingat didaerah Papua ini masih mempunyai lahan yang cukup luas, dan sayur merupakan kebutuhan dari setiap orang, sehingga hal ini bisa menjadi suatu usaha yang tepat jika memang benar-benar ditekuni dan dikelola dengan baik.” Katanya.

Disisi lain dalam pelatihan perkebunan tanaman sayur ini tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman bahwa pasir sisa tambang yang biasa disebut tailing tidak berbahaya dan masih bisa digunakan sebagai media bercocok tanam. Bedeng-bedeng tempat menanam sayuran ini adalah tailing. Namun jika dikelola dengan baik faktanya bisa untuk bercocok tanam dan menghasilkan buah dan tumbuhan yang subur dan aman untuk dikonsumsi.

Menurut salah seorang mahasiswa peserta program, Yusuf Kiki Mofu mengatakan, ”Program ini sangat penting terutama bagi kami orang Papua, dan apa yang diajarkan diprogram ini dapat kami terapkan, karena kami di kampung punya lahan yang luas. Pekerjaan ini sebenarnya mudah dan bisa kami lakukan, hanya selama ini kami belum melihat hal ini sebagai peluang usaha. Selesai mengikuti pelatihan disini semoga kami bisa menerapkannya dan bisa memanfaatkan lahan yang telah kami miliki.” Ungkap Yusuf. (Hendrikus)

Back to List

Berita Selanjutnya

Other 1
06 January 2017

PT Freeport Indonesia hari ini menyerahkan bonus juara sebesar 1 Milya...

09 January 2017

PT Freeport Indonesia (PTFI) hari ini menerima piagam rekor dunia dari...