PTFI Kembali Raih Prestasi Emas

07 November 2016

Ajang OPEXCON 2016

The Indonesian Excellence Conference Operasional and Award (OPEXCON) adalah sebuah ajang yang dilaksanakan sejak tahun 2012 dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif dan konkrit pada bidang Operational Exellence di industri Indonesia. Acara yang diselenggarakan tiap tahun oleh Majalah SHIFT Indonesia ini sebagai bentuk apresiasi untuk para pelaku Operational Exellence. OPEXCON 2016 terbagi dalam tiga kategori bidang usaha dan diikuti oleh 150 perusahaan, PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali meraih Prestasi Emas seperti tahun 2015 lalu untuk kategori bidang usaha Pertambangan dan Energi melalui proyek Batch Plant Capacity Optimization.

Proyek improvement ini disponsori oleh Zulkifli, VP Central Services dan Ardhin Yuniar, VP Underground GBC Mine dimana anggotanya terdiri dari Divisi Central Service, Divisi GBC Mine dan MIS Business Improvement. Tujuan proyek ini adalah untuk memastikan produksi concrete dan shotcrete secara berkelanjutan yang akan digunakan untuk mendukung pembangunan tambang bawah tanah khususnya Area GBC Mine.

Untuk menemukan solusi yang tepat, team proyek melakukan analisa, perencanaan dan eksekusi proyek selama 6 bulan dari Oktober 2015 hingga Februari 2016. Dari analisa awal proyek didapati bahwa produksi pasir saat ini harus ditingkatkan dan alokasi produksi concrete dan shotcrete di tiga batch plant (CIP, GBC, dan Amole) yang tidak merata. Data awal menunjukan bahwa rata-rata produksi pasir perbulan selama kuartal ke-2 tahun 2015 adalah 27.000 ton sedangkan permintaan perbulan adalah 36.000 ton. Sehingga diperlukan tambahan sekitar 9.000 ton pasir atau sekitar kenaikan 33% dari produksi pasir saat ini untuk memenuhi permintaan. Di area Batch Plant, data awal menunjukan rata-rata produksi yang dihasilkan oleh ketiga Batch Plant adalah 16.700 m3 perbulan sedangkan permintaan shotcrete dan concrete adalah 20.000 m3 perbulan. Yang berarti produksi harus ditingkatkan sekitar 3.300 m3 perbulannya.

Serangkaian inisiatif dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, diantaranya adalah dengan melakukan pengaturan ulang alur proses di CIP crusher plant, meningkatkan produktifitas jam kerja dan membuat perencanaan produksi yang lebih baik. Hasilnya rata-rata produksi pasir dari bulan November 2015 – Februari 2016 meningkat menjadi 38.500 ton per bulan (melebihi target awal) dan total rata-rata produksi shotcrete dan concrete di ketiga Batch Plant meningkat menjadi 18.600 m3 perbulan. Proyek Batch Plant Capacity Optimization telah berhasil memberikan solusi efisiensi biaya dan menekan ongkos produksi secara langsung.

Proyek ini sendiri melakukan beberapa tindakan yang sederhana namun memiliki dampak yang besar pada volume produksi, kinerja karyawan atau operator, dan efisiensi kerja yang secara langsung berdampak pada kepentingan bisnis terhadap kelangsungan operasional perusahaan. (Ivy Marischa & Fadjar Ananto)

Back to List

Berita Selanjutnya

news thumb 2
05 May 2017

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lem...

20 July 2017

PT Freeport Indonesia menggandeng pemerintah daerah setempat membuat k...